PLN Paniai siapa beruntung dan siapa yang rugi dan siapa memanfaatkan keadaan ini.
ENERGI, Dikabarkan ribuan warga di kota Enarotali Paniai, Provinsi Papua telah melakukan demonstrasi damai, senin (25/0814) lalu.
Aksi 25 Agustus lalu menuai kritik dari se- kelompok intelektual yang ada di Paniai. Kepentingan apa sampai warga dari dusun – dusun kecamatan di Paniai terlibat dalam aksi protes ini, sedangkan warga sendiri tinggal dalam kegelapan sepanjang waktu.
a. PLN Paniai dan Pemakaian
Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Paniai pemimpin manager Manihar Hutajulu, ST. Ketenagalistrikan Paniai dimulai sekitat 15 tahun lalu namun PLN tersebut seperti milik satu kecamatan ibarat pembangkitan tenaga listrik untuk keperluan sendiri.
Pemakaian : PLN yang mana menghabiskan dana APBD Paniai sebesar Rp 13 miliar, penerangan hanya satu lokasi di Enarotali –Ibukota Paniai. Penerangan dilakukan hanya pada kelompok yang dikategorikan berpenghasilan cukup yakni para pegawai negeri. Para pegawai negeri juga dikategorikan kelompok yang menduduki jabatan terpenting di tingkat Kabupaten Paniai.
Kelompok para pegawai negeri yang berpenghasilan kurang dari misalnya rumah – rumah guru honorer, pegawai negeri yang memiliki ijasah SMA, tata usaha (TU) sekolah, dan mereka yang berpangkat kecil tidak diperhitungkannya.
Kelompok para warga kecil misalnya “ kelompok petani gurem, petani ternak kecil, petani nelayang yang berlokasi di ibukota Paniai tidak diperhitungkannya. Kelompok ini tinggal dalam kegelapan hanya karena pajak yang diminta sangat tidak logis di Paniai.
b. Nasip Penerangan 9 Kecamatan di Paniai
Apa yang menyebabkan adanya keterlibatan warga hingga melakukan aksi besar – besaran?. Padahal nasip penerangan 9 Kecamatan di Kabupaten Paniai masih tanda tanya sepanjang waktu. Kapan akan dibangun PLN atau penerangan lainnya. Sebenarnya hal penerangan di Kabupaten Paniai tidak sesulit yang di pikirkan oleh elit- elit Paniai.
Daerah Paniai yang merupakann daerah sumber mata air kali Yawei yang mana akan dibangun PLTA terbesar di Papua ini tidak perlu sulit dalam hal energy. Namun Pemkab merugikan dana sebesar 13 miliar sepanjang tahun.
Sikap komunitas Teratai Paniai menghimbau kepada “ kelompok atau lembaga yang membawa warga, atau mengajak warga melakukan aksi adalah membangun ketidakadilan maka segera berhenti semua aktivitasnya.
“Berhenti mempolitisasi warga Paniai demi menyelamatkan kepentingan terselubung”.
Ini merupakan aksi tanggapan 25 Agustus 2014 dari komunitas Teratai Paniai se- tanah air Papua KARENA Paniai merupakan daerah kemiskinan urutan 2 di Provinsi Papua.
Apa yang menyebabkan adanya keterlibatan warga hingga melakukan aksi besar – besaran?. Padahal nasip penerangan 9 Kecamatan di Kabupaten Paniai masih tanda tanya sepanjang waktu. Kapan akan dibangun PLN atau penerangan lainnya. Sebenarnya hal penerangan di Kabupaten Paniai tidak sesulit yang di pikirkan oleh elit- elit Paniai.
Daerah Paniai yang merupakann daerah sumber mata air kali Yawei yang mana akan dibangun PLTA terbesar di Papua ini tidak perlu sulit dalam hal energy. Namun Pemkab merugikan dana sebesar 13 miliar sepanjang tahun.
Padahal sisi energi bisa dibangun
melalui PLTA lebih cocok untuk kebutuhan akan penerangan bagi warga
Paniai. Ini sala – satu contoh pemerintah membiarkan PLTA di Kecamatan
Agadide Paniai. Baca disini : PLTA DAN RUMAH WARGA DI TOYAIMUTI DILUPAKAN DARI PEMERINTAH PANIAI.
Sikap komunitas Teratai Paniai menghimbau kepada “ kelompok atau lembaga yang membawa warga, atau mengajak warga melakukan aksi adalah membangun ketidakadilan maka segera berhenti semua aktivitasnya.
“Berhenti mempolitisasi warga Paniai demi menyelamatkan kepentingan terselubung”.
Ini merupakan aksi tanggapan 25 Agustus 2014 dari komunitas Teratai Paniai se- tanah air Papua KARENA Paniai merupakan daerah kemiskinan urutan 2 di Provinsi Papua.
Post a Comment