0
PNG, (KM) --  Jumat 3 April 2015 kemari, dua bendera bangsa yakni bendera Papua Barat dan bendera Negara Papua New Guinea berkibar di hotel Granville, Port Moresby bersamaan dengan para aktivis di Papua New Guinea (PNG) mendeklarasikan "PNG Union untuk Pembebasan Papua Barat" atau PNG Union for Free West Papua di Granville Hotel Port Moresby, Papua Nugini, Pukul 1:00-04:30 waktu setempat.

Sebelum Gubernur Juffa memberikan sambutannya, peserta diajak berdiri untuk menyaksikan penaikan dua bendera bangsa yaikni Bintang Kejora dan Bendera Papua New Guinea di halaman Hotel Granville, Port Moresby diteruskan dengan saat teduh mengenang Hari Kematian Jesus Kristus dan mereka yang jatuh sebagai korban dalam perjuangan bangsa Papua mempertahankan hak-haknya sebagai rumpun Melanesia.

Acara berlangsung sederhana dihadiri oleh para sympatisan dan pendukung gerakan Papua Merdeka baik dari kalangan masyarakat Papua New Guinea maupun rakyat Papua Barat yang berdomisili di PNG untuk menyaksikan peresmian dan penandatanganan nota kesepakatan atau Memorandum of Understading antara tiga kelompok LSM (NGO's). Masing – masing LSM yang hadir dalam deklarasi yaitu PNG Union for Free West Papua, Partners with Melanesians, dan Human Rights for West Papua Protection.

Tujuan utamanya adalah untuk menggalang persatuan khususnya dalam masyarakat Papua New Guinea, dan kelompok masyarakat Melanesia pada umumnya untuk mendukung perjuangan bangsa Papua melepaskan diri dari penindasan dan kekejaman pemerintah penjajah yang telah menduduki tanah Papua secara illegal sejak tahun 1962.

Pembicara utama dalam acara deklarasi ini adalah Gubernur Oro Province, Hon. Gary Juffa, MP, yang mengangkat beberapa point penting sebagai rencana kerja ke depan dari tiga organisasi yang telah menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dibidang-bidang hukum, politik dan kemanusiaan dengan menggunakan jalur hukum internasional sebagai upaya untuk menolong sesama ras Melanesia di Papua yang kelanjutan hidupnya semakin mengarah kepunahan sebagai akibat dari Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera-1969/1969-Act of Free Choice) yang sama sekali bertentangan dengan keinginan bangsa Papua. 

Pembicara lainnya dalam deklarasi yaitu Mr. John Tekwie, mantang Gubernur Provinsi Sandaun, mantang Anggota Parlemen dari Chimbu di masa Iambakey Okuk, dan sebagai pembicara terakhir adalah mantang Duta Besar PNG untuk PBB yang juga berasal dari daerah pedalaman (Chimbu).

Tekwie dalam masa tugasnya di PBB berhasil memobilisir negara-negara Melanesia di South Pacific untuk memperjuangkan New Caledonia untuk didaftarkan kembali ke Komite-24 dan berhasil dimasukkan kembali ke status decolonisasi pada tahun 1986. Acara diisi pula dengan pembacaan sebuah puisi yang dipersembahkan oleh Nn. Catrina Dom Kua yang ditujukan kepada sesama Melanesia di Papua yang hidup dalam penindasan dan akhiri acara dengan dimeriahkan tari daerah dari Papua. (MG/TP)

Post a Comment

 
Top