Ft Ilus : Yulianus Yeimo salah-satu Korban Pembunuhan dari Aparat diPaniai
Enarotali,
Gabungan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian
Republik Indonesia yang bertugas di Paniai, telah membunuh seorang bapak
hingga mati ditempat dan dua orang rekan korban melarikan diri dari
tempat pengepungan di kampung Iyaibutu -Enarotali - Kecamatan Paniai
Timur kamis, 7 Agustus 2014) jam 17.00 sore waktu Paniai.
Identitas korban pembunuhan adalah “ Man Gobai, Pekerjaan : Petani, Status : Menikah memiliki 1 hingga 2 anak, Asal kampung : Desa Timida - Kecamatan Paniai Timur.
Pembunuhan diduga karena korban terlibat dalam anggota Tentara Nasional
Papua (TPN) Organisasi Papua Merdeka (OPM) makodam IV Paniai. Dalam hal
ini sebelumnya oknum tak bertanggung jawab melaporkan kepada pihak
keamanan setempat baik TNI, Brimob maupun Polisi setempat.
Dalam laporan dilampirkan disana korban selalu membawah sebuah pistol,
dikabarkan selalu menodong sesama masyarakat sipil dan istri korban.
Diduga pihak yang melaporkan adalah keluarga istri korban hanya dengan
masalah keluarga.
Sebelumnya hari sabtu 2 Agustus 2014 lalu,
korban dengan istri sendiri memiliki masalah keluarga. Pada saat itu
istrinya hampir diceraikan, kemudian saudara dari istri datang
mengambil dia di rumah di Timida – Paniai.
Kronologis
pembunuhan yakni pihak gabungan TNI dan Polri interogasi satu rumah di
Kampung Iyaibutu, dimana tempat keberadaan korban, berhasil ditangkap
tanpa perlawanan, sedangkan dua orang temannya melarikan diri dari
tempat kejadian.
Beberapa polisi menendang dia, kemudian satu orang
polisi menusuk dibagian kanan tulang rusuk menggunakan pisau dan seorang
tentara berpakaian lengkap menusuk dibagian kiri tulang rusuk. Pelaku
menggunakan pisau berukuran 20 cm sampai tali pusaran korban keluar
dari dalam perut. Korban ditarik sepanjang jalan sampai di Kapolsek
Enarotali.
Pada saat interogasi Kapolres Paniai menurunkan
tiga buah mobil DALMAS, dan dijaga ketat saat tubuh korban dibawahkan
ke kapolsek Enarotali.
Kru Teratai Paniai menghubungi pihak
keluarga korban mengatakan, ada dugaan pembunuhan ini kerja sama dengan
pihak aparat setempat. Hari sabtu lalu keluarga istri melaporkan ke
pihak polisi,namun tuntutan mereka sampaikan sejak itu kami pihak
keluarga tak tahu karena masalah keluarga ya.
Kata dia, latar
belakang almarhum orang biasa – biasa saja di kampung kami. Tidak pernah
bergabung dengan kelompok TPN- OPM di Paniai, apa lagi miliki
senjata.
Lanjut dia, pembunuhan ini tidak tahu motif dan tujuan
TNI- Polri, ini adalah kriminal murni yang dilakukan pihak aparat di
Paniai. Seandainya pembunuhan ini aksi tanggapan dari laporan lalu
maka sudah keadaan darurat daerah operasi militer (DOM) seperti lalu di
Paniai.
Meskipun laporan sudah ada, perlu pila - pilakan
terlebih dahulu, karena masalah keluarga, ya masalah keluarga. Main
tusuk - menusuk seperti jaman DOM saja untuk mengambil nyawa orang tak
berdosa ini tanpa sebab akibatnya.
Kepolisian hadir untuk menjamin kemanan dan pelayanan kepada
masyarakat namun dipertanyakan kredibilitas pelayanan publik untuk
penyelesaian masalah - masalah lain yang ada di Paniai. (ungkapnya).
Post a Comment