0
Laporan Resmi : Kapolres Kabupaten Asmat di Papua menangkap 10 anggota aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan akan dibasmikan selama 2 hari sesuai dengan perintah Bupati Asmat dan Kapolda Papua KNPB asmat



Senin 11 Agustus 2014, Kepolisian Indonesia Polres Asmat kembali melakukan penangkapan terhadap pengurus dan anggota KNPB Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Asmat.
Penakapan terjadi pada pukul 09.30 Waktu Asmat Papua. Setelah ditangkap mereka di interogasi, bahkan dipukul babak beluk dari anggota polisi setempat sepanjang 24 jam.




Penangkapan pengurus dan anggota PRD Asmat atas perintah Bupati Kabupaten Asmat, melalui Kapolres dengan alasan bahwa dilarang keras melakukan aktivitas Papua Merdeka di Kabupaten Asmat.



Inti penangkapan adalah pengurus KNPB PRD Asmat mengeluarkan surat sumbangan sukarela dikalangan lapisan masyarakat sipil guna mendukung pembangunan sekertariat KNPB –PRD wilayah Asmat.



Surat edaran sukarela diketahui oleh pihak Kepolisian kolonial Indonesia sehingga Kapolresta memerintahkan anggotanya untuk melakukan penangkapan sewenang - wenang kepada pengurus KNPB-PRD dan anggota KNPB wilayah asmat.



Donatus Pombai anggota KNPB –PRD Asmat melaporkan bahwa hari ini aparat kepolisian Indonesia telah melakukan penangkapan terhadap pengurus KNPB wilayah asmat Nama-nama yang ditangkap antara lain :

1. Rafael Simap (Jabatan Sebagai Komisariat Diplomasi

2. LUNUS DESNAM

3. MARTINUS BIKAT

4. FREDRIHK MARYEM

5. ANDI DESMAN

6. BENEKDITUS BIKAT

7. WAWAN SISNAMBU

8. YOSEP DAUTIW

9. DELWAS BIWAR

10. AMBORWEB



Kasat Intelkam Polres Asmat atas nama RIKI mengancam beberapa anggota KNPB lainnya :

  1. KNPB di Asmat harus bubar karena ini perintahnya Bpk. Bupati Yufensius.A.Biakai.BA dan Kapolda Papua jadi kami dari pihak Polres Asmat tidak akui keberadaan KNPB – PRD di Asmat.
  2. Kalau KNPB belum bubar maka saya akan perintahkan brimob untuk basmikan seluruh aktifis KNPB,dalam jangka waktu 2 hari saja.

Ini adalah ancaman yang diterima oleh Rafael Simap saat interogasi dari kapolres setempat. Kepolisian kaget dengan akan di bangunnya sebuah sekertariat KNPB di Asmat. Penangkapan ini adalah tanggapan laporan dari ketua adat (Kopakci), kepala Distrik Agats (Ursula Biakai) serta jajaran instansi -instansi pemerintahan kepada Bupati asmat (Yuvensius A Biakai MBA).



Kru Teratai Paniai menghubungi Ketua Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Ny. Panggresia Yemm, melalui handphone tadi malam. Komandan membenarkan terjadi penangkapannya kepada anggota kami PRD wilayah Asmat Papua.



Lanjut dia, pembangunan sebuah kantor atau sekertariat KNPB wilayah Asmat berdasarkan hasil keputusan Rapat pimpinan 28 KNPB dan 23 PRD, tanggal 29 Desember, 2013 di Timika, Papua Barat memutuskan bahwa kantor PRD dan KNPB wajib ada di tanah air Papua Barat sama juga kantor Free West Papua Campaign di luar negeri.



Penangkapan ditanggapi oleh Linus Desnam sebagai Ketua KNPB wilayah Asmat, bahwa kami ini bukan kelompok kriminal, dan jihat, sehingga datang tangkap dan siksa. Kami ini sedang memperjuangkan hak politik yang sadar menuntut Hak Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) masyarakat Asmat dan seluruh rakyat Papua Barat.



Lanjut dia "sekali lagi saya sampaikan kepada pemerintah Kabupaten Asmat segera menghentikan penangkapan sewenang – wenang terhadap aktivis KNPB di Asmat. Ungkapnya.

Teratai Paniai

Post a Comment

 
Top