FT Ilus : Bangunan BLKTeratai Paniai, Sejak lama lapisan warga, para pemimpin dari berbagai denominasi bahkan lingkaran pemerintahan menunggu kehadiran pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) namun hingga kini tidak ada tanda- tanda kehadiran pembangunan bentuk fisik di Paniai.
Padahal, proyek pembangunan BLK sudah lama dicairkan dana dari
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) sejak masa
kejayaan pemerintahan Naftali Yogi. Kemana proyek berniali Rp 2 miliar
sampai 10 miliar ini, dana yang direncanakan untuk pembangunan BLK di Paniai.
Dana-dana yang didapat dari pusat maupun dana APBD dari tahun ke
tahun ini hilang dimana, siapa yang menghabiskan. Soalnya tak ada
kegiatan dan bangunan bentuk apapun di Kabupaten Paniai.
Banyak pemuda kecewa dengan kehilangan dana hingga sampai saat ini masih berlanjut kebiadaban kegelapan ini. Pelaku seharusnya harus ditangkap ataupun teguran dari pemimpin setempat namun dibiarkan.
Kru Teratai Paniai mewawancarai beberapa warga pemuda – pemudi Paniai mengatakan pemerintah tidak memfasilitasi kami jadi, setiap tahun kami ke Jayapura untuk latihan membongkar pasang mesin mobil dan motor menggunakan dana sendiri, dan pelatihan - pelatihan lain. Nanggung resiko dengan malaria soalnya disana daerah malaria (ungkapnya).
Beberapa pemuda lain mengatakan “ kami latihan beladiri di lapangan terbang, karena tidak ada gedung seharusnya sudah ada gedung khsusus untuk seni dan olaharga, (tuturnya).
KKN makin merajela hingga saat ini, namun dibiarkan hal itu terjadi sepanjang waktu. Perlu ada laporan komprehensip untuk membongkar kasus KKN BLK ini yang berlanjut hingga pemerintahan baru sekarang.
Yang melakukan korupsi BLK adalah “ apakah Dinas Sosial ataukah Dinas Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) di Paniai. Kelompok ini adalah KKN tersturuktur dan sistematis yang menghabiskan dana – dana BLK sedang berlanjut. Mungkin kelompok Kadis atau bawahan yang melakukan tindakan kegelapan ini.
Pemudah masih banyak mengalami pengangguran, namun penguasaan jabatan menjadi tongkat kukuasaan untuk melakukan apa saja ia mau, sehingga warga makin terpinggirkan di Paniai.
.
Banyak pemuda kecewa dengan kehilangan dana hingga sampai saat ini masih berlanjut kebiadaban kegelapan ini. Pelaku seharusnya harus ditangkap ataupun teguran dari pemimpin setempat namun dibiarkan.
Kru Teratai Paniai mewawancarai beberapa warga pemuda – pemudi Paniai mengatakan pemerintah tidak memfasilitasi kami jadi, setiap tahun kami ke Jayapura untuk latihan membongkar pasang mesin mobil dan motor menggunakan dana sendiri, dan pelatihan - pelatihan lain. Nanggung resiko dengan malaria soalnya disana daerah malaria (ungkapnya).
Beberapa pemuda lain mengatakan “ kami latihan beladiri di lapangan terbang, karena tidak ada gedung seharusnya sudah ada gedung khsusus untuk seni dan olaharga, (tuturnya).
KKN makin merajela hingga saat ini, namun dibiarkan hal itu terjadi sepanjang waktu. Perlu ada laporan komprehensip untuk membongkar kasus KKN BLK ini yang berlanjut hingga pemerintahan baru sekarang.
Yang melakukan korupsi BLK adalah “ apakah Dinas Sosial ataukah Dinas Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) di Paniai. Kelompok ini adalah KKN tersturuktur dan sistematis yang menghabiskan dana – dana BLK sedang berlanjut. Mungkin kelompok Kadis atau bawahan yang melakukan tindakan kegelapan ini.
Pemudah masih banyak mengalami pengangguran, namun penguasaan jabatan menjadi tongkat kukuasaan untuk melakukan apa saja ia mau, sehingga warga makin terpinggirkan di Paniai.
.
Post a Comment