0

Ft : Pdt Francois Pihaatae
Dalam pesan menjelang Hari Perdamaian Internasional, Sekretaris Jenderal PCC - Pdt Francois Pihaatae juga menyerukan keadilan, khususnya di Papua Barat.

Dia mengatakan ini tidak mungkin untuk Pasifik untuk berdamai sampai setiap negara mengalami kedamaian. Berikut adalah teks lengkap pesan dari Pdt Pihaatae yang akan disampaikan nanti (Minggu, 21-September, 2014)

Fiji kata untuk perdamaian adalah sautu. Diambil dalam konteks aslinya kata menggambarkan situasi dimana makanan berlimpah, panen melimpah, stok ikan berlimpah di laut dan sungai, air bersih, rumah-rumah dalam kondisi baik, orang-orang bebas dari penyakit, pemimpin memerintah dengan bijaksana dan dengan keadilan.

Supaya perdamaian ada dimana saja di dunia, dan orang harus senang dan orang akan menjadi bahagia harus ada keadilan.

Dalam konteks sautu saat ini atau perdamaian harus menggambarkan situasi dimana orang menerima upah yang adil, harga pangan dan sewa yang terjangkau, air dan listrik tersedia untuk semua, pendidikan dan transportasi dapat diakses dan lagi pemimpin harus memerintah dengan adil. Sayangnya ada tempat di wilayah kami dimana orang tidak damai.

Papua Barat adalah yang paling mencolok dari tempat-tempat ini. Saudara-saudara kita merindukan kebebasan dari penindasan yang ditempatkan pada bahu mereka dengan Indonesia. Mereka menyeruhkan diakhirinya penyiksaan, pembunuhan ringkasan dan penyalahgunaan sumber daya di darat yang adalah milik mereka.
 
Mereka menyerukan referendum dan kebebasan untuk memilih sendiri masa depan politik mereka. Sebagian besar negara kita mengklaim untuk berdamai.

Namun disini, di Pacific, selain rakyat Papua Barat terus berjuang,sebuah memperpanjang perjuangan lebih rendah  juga ada di Guam, Rapa Nui dan Maohi.

Sementara orang-orang kami di wilayah ini merindukan perdamaian, wilayah tersebut tidak bisa mengklaim untuk menjadi damai.
Sebab kita tidak bisa tenang sampai wilayah ini damai.

Mari kita mendedikasikan diri hari ini untuk bergabung saudara-saudara kami di wilayah ini untuk mencari kedamaian bagi mereka yang tetap dibebani oleh penindasan penjajahan.

Mari kita berdoa

Tuhan damai, Raja Keadilan
  Kami mengakui bahwa sebagai orang Pasifik kita telah gagal untuk berdiri dalam solidaritas dengan saudara-saudara yang tahun untuk kemerdekaan kita begitu sering mengambil untuk diberikan kami Seperti imam dan orang Lewi yang kami telah berjalan di sepanjang jalan dan berbalik wajah kami dari saudara kita yang diserang oleh bandit

Tuhan damai, Raja Keadilan
 
Maafkan kami untuk meninggalkan rakyat Papua Barat terhadap penindasan rezim brutal. Berilah kami kekuatan dan keberanian untuk menjadi seperti orang Samaria dan mengambil saudara-saudara Papua Barat kami dan menciptakan bagi mereka masa depan keadilan, keamanan dan perdamaian. Amin

Post a Comment

 
Top