Nabire, Kisah kekesalan yang menimpa kepada seorang mahasiswa sejak berlibur di kampung halaman di Nabire - Papua menuai protes melalui akun blogspot pribadinya. Isi artikel tersebut harga sebuah tali kapling motor yang ditawarkan dari tukang bengkel motor.
Sebuah tali kapling motor dihargai Rp.605.000;. Di beberapa bengkel sepanjang Pasar Karang yang ia hendak memperbaiki-nya. layak tidak ? . Aneh juga tapi nyata.
Menurut tukang bengkel tali kapling motor "tidak ada atau jarang ada".
Seandainya mas ingin gantikan kapling, kami akan usahain namun membayar seharga ini. Mendengar ini, dia kaget lalu hendak pergi dari bengkel tersebut.
Dia hendak tumpangi di sebuah bengkel yang lain dan telah bersedia memperbaiki kerusakan tali koling tersebut dengan harga Rp.50.000;.
Tanya pemilik motor "benar kerusakan ini dihargai Rp. 50.000; dijawab : ini hanya tali
kapleng saja, kampasnya masih bagus. Waw.
Kru Teratai Paniai menghubungi kepada beberapa warga di Nabire bahwa pengusaha migran selalu diperlakukan demikian. Warga pendatang mendomisasi pasar-pasar lokal jadi wajar- wajar saja diperlakukan harga yang tidak sepantasnya.
Lanjutnya " kelompok migran telah memila - mila, warga - warga baru dan lama. Warga baru dikenai harga berbeda dengan warga sipil yang telah lama ada di Nabire.
Warga baru misalnya, dilihat dari warna kulit warga yang datang berlibur dari Paniai, Dogiyai, Deiyai atau Intan Jaya. Keempat daerah ini kondisi ekologinya "dingin" maka kulit manusia agak gelap ketimbang warga yang tinggal di Nabire.
Mahasiswa tersebut hampir bagian dari korban bisnis illegal yang dikembangkan oleh warga pendatang. Dengan ini, perlu untuk memberikan peringatan kepada warga pendatang tersebut.
Kunjungi Sumber ini : http://tanpasuaramanatagu.blogspot.com/2014/09/perbaiki-tali-koplen-rp-605000.html
Oleh : TP
Kunjungi Sumber ini : http://tanpasuaramanatagu.blogspot.com/2014/09/perbaiki-tali-koplen-rp-605000.html
Oleh : TP
Post a Comment