Papua, Kesaksian salah satu anggota TNI Yang betugas di kodam 17
Cenderawasih Papua, berpangkat (SERTU).Nama di Rahasiakan karena, teman baik dengan bapak saya. Kebetulan dia beragama kristen, dia menceritakan
semuanya itu, sambil makan bersama-sama diruang makan dirumah.(
kebetulan saya dengan teman sedang bermain dirumahnya).
Kami
sebagai umat kristen sangat, menyesal dan terganggu, bila ada kekacauan
di Papua karena yang bermain dibalik kekacauan itu semuanya dari
atasan kami, yang bertugas di kodam XII Cenderawasih, maupun di Pusat.
Kami adalah bagian dari korban karena nyawa kami, hidup kami dipertaruhkannya.
Kami adalah bagian dari korban karena nyawa kami, hidup kami dipertaruhkannya.
Kami sebagai anak buah selalu berdoa supaya Papua Cepat Merdeka. Kami juga ingin pulang kampung halaman, aman, dan ingin menghabiskan waktu bersama orang tua kami. Setiap anggota TNI kalau di tugaskan
di Papua pasti selalu berpikir dua kali. Alasannya, karena
- Masyarakat Papua sangat tidak suka kalau orang yang berseberangan dengan TNI, kita bersusaha untuk mendekati mereka secara Damai, sangat sulit, kecuali dengan ancaman, pemanggilan Paksa, dll.
- Di Pulau Papua ada Malaria. Setiap TNI bertugas di daerah pedesaan, pasti hampir 70 % semua prajurit sakit Malaria. Banyak yang langsung meninggal dunia karena tidak tertolong. Ada yang tertolong setelelah berobat secara intensif, namun kekayaan kami dikuras habis.
- Sebenarnya Kami 100% mengetahui bahwa semua orang Papua itu ingin bebas atau Papua Merdeka, entah itu pejabat sipil, maupun militer. Kami telah mengakui bahwa bisa umumkan OPM adalah sebuah nama organisasi, tapi kami tidak mengakui OPM di publik karena, kami sebagai pelindung negara, sehingga hanya bisa mengumumkan bahwa mereka itu, KSB,dll.
- Kita mati banyak dalam pertempuran antara TNI dan TPN-OPM, karena kami belum kuasai medan sementara mereka sudah sangat kuasai medan sehingga, kami selalu mati konyol. Seandainya kami pergi berpatroli, kami sampai bulu badan kami selalu merinding dan takut, tibah sampai di kota baru kami legah. (Takut mati Konyol).
- Kami sangat sulit untuk mendeteksi, yang mana OPM dan yang mana masyarakat biasa, karena mereka semuanya sama, sehingga kalau ada anggota kami yang di tembak mati maka sasaran kami selalu pada orang Papua. Yang penting mereka itu rambut keriting dan kulit hitam, enta dia itu masyarakat biasa atau TPN-OPM diurus dari belakang.
- Kami sebagai anggota TNI AD selalu bahwa Papua Cepat Merdeka, supaya kita bisa pulang
Post a Comment