SKotlandia, Bentrokan terjadi, saat pendukung kemerdekaan Skotlandia dan yang
menolak bertemu dalam aksi protes di Lapangan George, Glasgow, Jumat 19
September waktu stempat.
Rekaman video amatir yang beredar di internet, memperlihatkan seorang wanita muda dikepung para penolak kemerdekaan.
Kantor berita Reuters, Sabtu 20 September, menyebut polisi berkuda berusaha memisahkan dua kubu. Polisi dikerahkan, setelah ratusan orang yang membawa bendera Union Jack dan tongkat dilaporkan mendatangi lapangan George, yang menjadi tempat para pendukung kemerdekaan menggelar protes sejak beberapa hari sebelum referendum.
Para pendukung persatuan dengan Inggris itu juga melakukan penghormatan ala Nazi. Pada sebuah rekaman video amatir, mereka terlihat mengepung seorang wanita muda dan merampas bendera Skotlandia dari tangannya. Polisi mengatakan, satu orang ditahan terkait dengan bentrokan.
"Mengibarkan bendera Nazi, mengerahkan ratusan berandalan ke lapangan George, lebih baik bersatu? Tidak bagi sebagian dari kami. Saya ingin anak-anak terjamin kesalamatannya," tulis pengacara Skotlandia, Aamer Anwar di media sosial Tweeter.
Bentrok terjadi kurang dari 12 jam, setelah hasil referendum Skotlandia diumumkan, dengan 55 persen suara menyatakan menolak berpisah dari Inggris.
Kantor berita Reuters, Sabtu 20 September, menyebut polisi berkuda berusaha memisahkan dua kubu. Polisi dikerahkan, setelah ratusan orang yang membawa bendera Union Jack dan tongkat dilaporkan mendatangi lapangan George, yang menjadi tempat para pendukung kemerdekaan menggelar protes sejak beberapa hari sebelum referendum.
Para pendukung persatuan dengan Inggris itu juga melakukan penghormatan ala Nazi. Pada sebuah rekaman video amatir, mereka terlihat mengepung seorang wanita muda dan merampas bendera Skotlandia dari tangannya. Polisi mengatakan, satu orang ditahan terkait dengan bentrokan.
"Mengibarkan bendera Nazi, mengerahkan ratusan berandalan ke lapangan George, lebih baik bersatu? Tidak bagi sebagian dari kami. Saya ingin anak-anak terjamin kesalamatannya," tulis pengacara Skotlandia, Aamer Anwar di media sosial Tweeter.
Bentrok terjadi kurang dari 12 jam, setelah hasil referendum Skotlandia diumumkan, dengan 55 persen suara menyatakan menolak berpisah dari Inggris.
Pemimpin Partai Nasional
Skotlandia Alex Salmond mengakui kekalahan dan menyatakan mundur dari
posisi Menteri Utama Skotlandia, karena gagal dalam usahanya menjadikan
Skotlandia sebagai negara yang independen. (asp).
Sumber : Viva News
Sumber : Viva News
Post a Comment